SALISILAT
Kelarutan asam salisilat, C7H6O3,
membentuk jarum-jarum tak berwarna, yang melebur pada 155o C.
Asamnya sedikit larut dalam air dingin, tetapi lebih larut dalam air panas,
darimana zat itu dapat dikristalkan kembali. Zai ini mudah larut dalam alcohol
dan eter. Terkecuali garam timbel, merkurium, perak, dan bariumnya garam
monobasa-nya. C7H5O3M- ini adalah garamnya
yang paling umum terdapat mudah larut dalam air.
Untuk mempelajari reaksi-reaksi ini,
pakailah larutan natrium salisilat, Na.C7H5O3,
0,5 M.
1. Asam sulfat pekat:
natrium salisilat padat melarut dengan dipanaskan; pengarangan timbul
perlahan-lahan, disertai pelepasan karbon monoksida dan belerang dioksida.
2. Asam
sulfat pekat dan methanol ( uji minyak gandapura ‘minyak
wintergreen’ ) Bila 0,5 g suatu garam salisilat atau asam salisilat diolah
dengan suatu campuran dari 1,5 ml asam sulfat pekat dan 3 ml methanol, dan
keseluruhannya dipanaskan perlahan-lahan, kita memperoleh bau harum yang khas dari
esternya, metal salisilat(I) (‘minyak wintergreen’). Bau ini mudah dideteksi
dengan menuangkan campuran itu ke dalam larutan natrium karbonat encer yang
ditaruh dalam sebuah cawan porselen.
(Asam sulfat bertindak sebagai zat
pendehidrasi).
3. Asam klorida encer: endapan
kristalin asam salisilat, dari larutan garam-garamnya. Endapan ini larut
sedang-sedang saja dalam air panas, dari mana ia akan mengkristal setelah
didinginkan.
4. Larutan
perak nitrat: endapan kristalin berat, perak salisilat
Ag.C7H5O3, dari larutan netral; ia larut dalam
air mendidih dan mengkristal dari larutan setelah didinginkan.
5. Larutan besi (III) klorida: pewarnaan
merah-lembayung tua dengan larutan salisilat netral atau dengan asam salisilat
bebas; warna menghilang pada penambahan asam mineral encer tetapi tidak pada
penambahan sedikit asam asetat. Banyak asam organik (asetat, tartarat, dan
sitrat) jika ada serta dalam jumlah sangat berlebihan, akan mencegah
pembentukan warna; tetapi penambahan beberapa tetes larutan ammonia encer akan
membuat warna itu muncul.
6. Asam sitrat encer:
Bila suatu salisilat atau asam bebasnya dididihkan dengan asam nitrat encer
(2M) dan campuran dituangkan ke dalam air dingin yang volumenya 4 kali lipat
dari volume campuran, kita memperoleh endapan kristalin asam 5-nitrosalisilat.
Endapan disaring dan dikristalkan kembali dari air mendidih; asam ini, setelah
dikeringkan, mempunyai titik lebur 226o.
Asam-asam polinitro
salisilat terbentuk bila konsentrasi asam nitrat melebihi 2 - 3 M. Perlu ditekankan di sini, bahwa
asam-asam nitrosalisilat bisa meledak pada pemanasan yang kuat, dan ini harus
diingat benar-benar ketika sedang menghilangkan salisilat dengan mengoksidasikannya
dengan asam nitrat dan menguapkannya sampai kering sebelum mengendapkan dengan
Golongan III A. Jika kita menduga ada salisilat, mungkin yang paling baik adalah
menghilangkannya dengan mengasamkan larutan yang pekat dengan asam klorida encer:
sebagian besar dari asam salisilat itu
akan memisah setelah didinginkan .
7. Kapur
soda: Bila asam salisilat atau salah satu dari garamnya
dipanaskan dengan kapur soda dalam sebuah tabung pemijar, akan dilepaskan
fenol, C6H5(OH), yang bias dikenali dari baunya yang
khas.
8. Kerja
oleh panas: Bila berangsur-angsur dipanaskan di
atas titik leburnya, asam salisilat akan menyublim. Jika zat ini dipanaskan
dengan cepat, ia akan terurai menjadi karbon dioksida dan fenol. Salisilat
mengarang ketika dipanaskan dan melepaskan fenol.
source : vogel 1985
1 komentar:
Free Slot Machines | Free Casino Site | Slots - ChoegoCasino
We are a free casino site in Oklahoma. We are the original Oklahoma online casino where you can enjoy the best of our games 골드 카지노 from the comfort of your own home.
Posting Komentar